Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Oktober 2011

Perbedaan Pengarang dan Penulis


APA perbedaan antara pengarang (author) dan penulis (writer)? Pertanyaan sederhana yang tidak mudah dijawab, apalagi bila disusul beberapa pertanyaan berikut: bagaimana membedakannya? Apa ukuran yang kita gunakan? Kenapa dibedakan?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita perlu mengetahui persamaan pengarang dan penulis. Kerja keduanya sama-sama berhubungan dengan bahasa. Bahasa dalam pengertian paling luas dan mendasar: formula yang membentuk kesadaran (bahkan ketidaksadaran, menurut psikoanalisis) dan pandangan hidup manusia. Seandainya terdapat seorang pengarang atau penulis mengaku mampu bekerja tanpa bahasa, orang tersebut bisa dibilang sedang berdusta. Ibu guru memberi pelajaran mengarang, murid-muridnya menulis cerita. Pak guru memberi tugas menulis karya ilmiah, para siswa menulis laporan penelitian.

Rabu, 17 Agustus 2011

Kisah dari Republik Mimpi




Di pagi hari, di sebuah kisah di sebuah negeri yang penuh dengan kedamaian,,, Republik Mimpi...
Ada seorang bapak dan anaknya yang sedang berbincang-bincang tentang fenomena negeri ini...
“memang negara ini sedang sakit..”
“kalau sakit kan bisa diobatin pak??”
“hahaha... iya.. obatnya itu kesungguhan kerja, ya tho? Kerja yang keras dan rasa cinta kepada bangsa dan negara.. ini yang bapak ndak lihat lagi dalam diri setiap anak bangsa negeri ini.. makanya le,, kamu harus eling pada sangkan paraning jumadi yah... nda boleh lupa pada asal usulmu.. jangan lupa pada tanah kelahiranmu...  ini adalah negaramu le... “
“ ya pak,,, aku pasti inget”

Selasa, 07 Juni 2011

Tumini di Tengah Mesin Pabrik

.
Tas koper besar di depannya diangkat, berat. Kontras dengan tubuh tumini yang kecil. Diletakkan disamping kasur yang kusam. Ruangan kos ini begitu sempit, orang kampung bilang seperti pindang tumini tidurnya. Tumini tersenyum mendengar komentar teman-teman dan saudaranya waktu lebaran tahun kemarin. Ketika memperlihatkan fotonya bersama yu Darmi. Minggu ini dia akan pulang kampung. Liburan panjang diawal tahun bertepatan dengan nari natal dan tahun baru satu muharam. Komplit, Tumini bisa cuti panjang.
Kerja dipabrik bukan sebuah pekerjaan yang mengenakkan. Tumini hanya buruh pabrik rokok di kawasan tangerang. Berangkat pagi dan pulang petang hari. Tumini pangling warna matahari, seingatnya matahari pernah menyapanya setiap hari. Ketika dia berlari di tepi hutan da mencari belalang. Seharian dia berada diruangan dengan masker dihidup sesekali batuknya menjadi, apa warna matahari?? gumamnya. Sudah lima tahun dia bekerja dipabrik megah ini. Mungkin produk hasil racikan tumini sudah di hisap puluhan mungkin ribuan orang. Begitu berjasanya tumini hingga setiap tuan takur bisa merasakan nikmatnya cigaret buatan Tumini. Dan entah mereka faham atau tidak, dalam setiap lintingnya adalah keringat Tumini, dalam setiap bungkusnya adalah helaan nafasnya. Nafasnya bernama tangisan adiknya yang SD, atau senyumnya simbok.
.

Senin, 06 Juni 2011

Cinta Sang Feminis

Cinta adalah kata aneh yang harusnya tidak pernah aku ucapkan. Aku hanya manusia biasa, seorang gadis dengan rambut tergerai pajang seperti iklan sampo. Tapi tetap saja aku hanya gadis dari daerah ngawi yang jauh dari peradapan kota Surabaya. Dari SMA aku hanya ingin kuliah di tempat ini, ITS adalah sebuah tempat yang bagiku sangat prestise, dalam keilmuan dan pengembangan diri. Aku harus berjam-jam menghabiskan diskusiku dikelas IPA bersama tim diskusi yang aku bentuk. Boleh jadi aku kalah dalam pemilihan ketua OSIS, tapi tidak akan aku berdiam dengan kerendahan. Aku gadis tangguh dengan segudang kepandaian. Banyak prestasi yang aku raih, toh semua adalah hasil kerja kerasku selama ini. Tapi... rasanya semua itu sirna, pujian dan sapaan hangat teman-teman SMA dulu, yang sangat kagum dengan prestasiku kini teranulir ketika aku berhadapan dengan fenomena aneh di lingkungan civitas akademi di keputih ini. Heterogen menjadikan komunal menjadi lebih mirip perkelahian idiologi yang memuncak menjadi sentimen dalam setiap kepentingan. Dan tentu saja sangat wajar jika banyak yang mengatakan jika linkungan kampus ITS penuh dengan aroma sampah Surabaya. Harusnya ITS tidak dibangun di daerah seperti ini sayang sekali.

Rabu, 13 April 2011

DAN CAMAR PUN HARUS PULANG KE PANGKUAN MARCUSUAR

“Yaa ayatuhannafsul mutmainnah, irji’ii ilaarobbiki roodiyatanmardiyyah, fadkhuli fii’ibadi, wadkhulii jannati”
( Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,  masuklah ke dalam syurga-Ku )

Pagi yang cerah masih diselimuti embun semalam, di suatu sudut desa terpencil terdengar lantunan ayat suci Al-Quran yang tak begitu cantik nada-nadanya, suara khas lelaki tua yang sudah mulai menunjukkan wajah lelah terhadap kehidupan ini, kehidupan sebagai manusia yang tak selamanya perkasa. Lantunan bait-bait puisi  Tuhan yang ia bacakan menyusup ke setiap sela rerumputan yang selalu bertasbih atas kesucian Tuhan-nya. Menembus beningnya embun pagi dan membiaskannya menjadi nada-nada alam yang hanya bisa dimengerti oleh makhluk yang berkenan untuk membaca kekuasaan Tuhan.

Kamis, 30 Desember 2010

Dan Hilang

sekarang kamu benar-benar hilang..
mungkin ini salahku yang menyakitimu..
aku memang jahat..
aku memang bodoh..
aku memang tak punya perasaan..
tapi tak adakah kesempatan untukku?
sekarang aku benar-benar merindukanmu..
dalam diam aku memikirkanmu..
aku ingin minta maaf padamu tapi tak mungkin..
aku tahu kamu pasti sakit mendengar namaku..
aku sangat mengharapkanmu..
aku sangat mengharapkanmu..


Oleh Soichiro Blue

Hey Gadis

hey gadis
bukan maksud untuk narsis
bukan pula sok manis
apalagi meringis

hey gadis
hatiku menahan miris
rasa cemburu yang tak bisa kutepis
tentang masa lalumu yang manis

hey gadis
aku tahu ini sadis
bukan maksud membuatmu menangis
aku hanya ingin ungkapkan rasa yang mendesis
tentang cemburuku persis


Oleh Soichiro Blue

Keputusan Atas Bu Guru

Sudah terputuskan apa yang harus di putuskan,Bu Guru sudah setuju memutuskan keputusan yang memang harus diputuskan oleh qita.....keputusan sementara yang akan membawa qita merasa abadi dalam menggapai cita-cita.........
Demi cita-cita qita harus berani berkeputusan mengambil jalan hidup diantara pilhan hidup,,,,
Aku, Dia dan Bu Guru adalah ranah Hidup yang memang berkelok22,,,,,Keputusan harus tetap di lalui,,,mau atau tidak, manis atau pahit, suka atau pun tidak,,,cinta, cita2 dan pengorbanan pasti akan selalu beriring...
Bu,,maafkan Ozy, qita memang harus mengambil jalan simpang ini, jika memang Allah mengijinkan, qita pasty akan bertemu kembali di simpangan jalan yang lain, di masa mendatang,,,,,Bu Guru pasti tak kan menangis lagi dan q pun tak terbebani rasa salah-sesal lagy,,,,Mungkin inilah keputusan yang harus diambil....
Aku Masih Sayang Bu Guru,,,
Ini bukan Saat Terakhir qita, ini hanya jalan yang harus ditempuh,,,
Mugha Allha mengembalikan cerita yang dahulu,,,,Tiga tahun lalu. Saat kebodohanku menjangkit....


Oleh TorexFantastic

Keputusan yang nyata

Bila ku berkeputusan,,haruslah yang ternyata.
Bila ku berprinsip,,haruslah yang tak tergoyahkan.
Keputusan ku bermartabat dan memartabatkan adalah keputusan ku yang ternyata.
Dan apabila seorang Toriq telah berkeinginan,belumlah puas apabila belum mencoba.
Bebanku adalah hidupku.
Tujuanku adalah jalanku.
Kesuksesanku adalah mimpi nyataku.


Oleh Torexfantastic

Sari

Jika kuas Leonardo Davinci pun indah, apa syair Qais?
Menari bak kimono Geshia
melukis rayu buta
ingin kusuling jantungku
agar kau tersipu
saat nafasmu
wangi sari cintaku