Rabu, 17 Agustus 2011

Kisah dari Republik Mimpi




Di pagi hari, di sebuah kisah di sebuah negeri yang penuh dengan kedamaian,,, Republik Mimpi...
Ada seorang bapak dan anaknya yang sedang berbincang-bincang tentang fenomena negeri ini...
“memang negara ini sedang sakit..”
“kalau sakit kan bisa diobatin pak??”
“hahaha... iya.. obatnya itu kesungguhan kerja, ya tho? Kerja yang keras dan rasa cinta kepada bangsa dan negara.. ini yang bapak ndak lihat lagi dalam diri setiap anak bangsa negeri ini.. makanya le,, kamu harus eling pada sangkan paraning jumadi yah... nda boleh lupa pada asal usulmu.. jangan lupa pada tanah kelahiranmu...  ini adalah negaramu le... “
“ ya pak,,, aku pasti inget”

“ya ya.. walah le... yang namanya nasionalisme itu sekarang sudah ilang... yang ada itu Cuma saling menghina,, caci maki kepada bangsa dan negara sendiri... kenapa jadi lemah?? Sementara itu justru bangga sama negara lain... kenapa mereka saling menyalahkan.. ini negaramu le.. ini bangsamu.. makanya ya le ya.. kalau kamu melihat pin merah putih, tancapkan pin itu ke dalam dadamu, tembus ke jantungmu,, dan berkatalah ‘aku cinta pada negara ini,, ya’ ...... soalnya le, sekarang ini memang harus sadar, sadar kalau kita ini semakin dihina, kita semakin dikecilkan, selalu dimanfaatkan oleh negara dan bangsa lain... ingat ya, bangsa kita adalah bangsa yang besar... bangsa yang selalu berjuang menegakkan kemerdekaan yang sesungguhnya... ingat itu le.. negeri kita ini emang masih susah.. tapi kita ndak boleh menyerah.. masih ada waktu untuk mengubah... bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk bangsa dan negara ini...”
Si tole pun termenung lama, memahami perkataan bapaknya..
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada suatu ketika, si tole menjadi seorang presiden... dalam pidato kenegaraan, si tole berpidato dengan penuh semangat berapi-api,, menyuarakan tentang apa yang ia pelajari dari bapaknya dulu kala...
Berikut cuplikan dari pidato tersebut...
“bangun jiwa kita...bangun mental kita.....  status, jabatan, pendidikan percuma tidak ada artinya tanpa mental dan jiwa yang besar... karena kamu, kamu, kamu, kita semua lahir di negara yang besar,,, bangsa yang berjiwa dan mental yang besar..... kemerdekaan bangsa ini direbut dengan darah,, darah para pejuang,, termasuk darah kakekmu,,,, dan darah bapakmu.... jadi kemerdekaan ini bukan diberi,,, bukan gratisan.... ingat,, jika suatu saat nanti kamu jadi pemimpin, baik pemimpin apapun,, sekalipun kamu Cuma pemimpin keluarga, kamu harus tetap jujur... bangun jiwa kalian... bangun mental kalian... dan katakan ‘kita yakin,, kita bisa mengatasi kesulitan ini...’ jangan menangis!!! Jangan lemah!!! Jangan meminta-minta!!! Bangun mental kita!! Bangun, sadarkan diri kita bahwa kita bangsa yang besar... yang memiliki jiwa yang besar.... pantang menyerah... bersatulah jangan saling menyalahkan... jangan saling menjatuhkan,,, karena kita saudara.... karena kita satu untuk merubah bangsa ini menjadi lebih baik... terimakasih...”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Didedikasikan Kepada Ibu kami
Ibu pertiwi,
Tempat dimana kita dilahirkan dan dibesarkan...
Tempat dimana kita hidup dan dihidupkan...
Tempat dimana kita tumbuh dan berkembang...
Tempat dimana kita menggantungkan harapan untuk anak cucu kita...



Sumber: Republik Mimpi

Tidak ada komentar: