Pendirinya
adalah Abd al-Qadir al-Jailany lahir 470 H (1077-1166 M) sering juga dikenal
dengan al-Jili. Ia terkenal dengan kekuatan ma’rifat dan kekuatan membantu
kepada ma’rifat imdad. Dasar-dasar pokoknya ialah;
a. Tinggi cita-citanya
i.
Menjaga Kehormatan
ii.
Baik pelayanan
iii.
Kuat pendirian
iv.
Mebesarkan nikmat Tuhan
Siapa
yang tinggi cita-citanya, naiklah martabatnya. Siapa yang memelihara
kehormatan, maka Allah memelihara kehormatannya. Siapa yang baik khidmatnya
kekallah ia dalam petunjuk. Siapa yang membesarkan Allah (karena nikmat-Nya)
dia akan mendapat tambahan nikmat daripada-Nya.
Di antara amalan-amalan, maka dzikir
adalah paling penting,. Mengenai lafadz dzikir ini tidak semua aliran sama.
Tarikat
Qadiriyah ini berpengaruh luas di daerah timur sampai ke Jawa dan Tiongkok.
Pengaruh pendirinya ini sangat banyak meresap di hati masyarakat yang
dituturkan lewat bacaan manakib yang sering dibacakan pada waktu-waktu ada
upacara walimat al-‘urusy, kelahiran bayi, dan upacara-upacara keagamaan
lainnya. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Arab, dan pengarangnya tidak
diketahui karena takut ria dan takabur, sedangkan yang menterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia adalah Sayyid Ali Idrus dengan semboyan pada kulitnya sebuah
ayat al-Qur’an yang artinya; “Ketahulilah bahwa Auliya Allah itu tidak
gentar dan tidak pernah merasa takut.” Dan dihiasi dengan kubah Kutub
Rabbany di Baghdad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar