Sabar
secara bahasa berarti tabah hati.[1] Menurut Zun al-Nun al-Mishry, sabar
berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah,
tetapi tenang ketika mendapat cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun
sebenarnya berada dalam kefakiran dalam bidang ekonomi.[2] Selanjutnya Ibn Atha mengatakan sabar
artinya tetap tabah dalam menghadapi cobaan dengan sikap yang baik. Dan
pendapat lain mengatakan sabar berarti menghilangkan rasa mendapatkan cobaan
tanpa menunjukkan rasa kesal. Ibn Usman al-Hairi mengatakan, sabar adalah orang
yang mampu memasung dirinya atas segala sesuatu yang kurang menyenangkan.[3]
Di kalangan para sufi sabar
diartikan sabar dalam menjalankan perintah-perintah Allah, dalam menjauhi segala
larangan-Nya dan dalam menerima segala percobaan-percobaan yang ditimpakan-Nya
pada diri kita. Sabar dalam menunggu datangnya pertolongan Tuhan. Sabar dalam
menjalani cobaan dan tidak menunggu-nunggu datangnya pertolongan.[4]
Sikap sabar sangat dianjurkan dalam
ajaran al-Qur’an. Allah Swt berfirman:
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُوْلُوا الْعَزْمِ
مِنَ الرُّسُلِ وَلاَ تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang
yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan
(azab) bagi mereka.”[5]
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ اِلاَّ بِاللهِ
وَلاَ تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلاَ تَكُ فىِ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ
“bersabarlah dan tiadalah kesabaranmu itu
melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap
(kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka
tipu dayakan.”[6]
Ali bin Abi Thalib menjelaskan bahwa
sabar itu adalah bagian dari iman sebagaimana kepala yang kedudukannya lebih
tinggi dari jasad.[7] Hal ini menunjukkan bahwa sabar sangat
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar