Minggu, 16 Desember 2012

Gerakan Sejuta Dukungan untuk Linux

Mungkin dari awal pembaca sekalian dapat mengetahui artikel ini akan mengarah kemana. Artikel ini mengajak kita semuanya (pengguna Linux) untuk mengadakan sejuta gerakan mendukung Linux. Artikel ini mengajak semua pengguna Linux di dunia ini, di bumi ini untuk mendukung Linux agar semakin berjaya.

Saya seringkali merasa kesal, dengan banyaknya Hardware yang tidak mendukung Linux sama sekali. Ini sama sekali bukan isapan jempol belaka, contohnya saat saya baru pertama kali belajar Linux. Pada waktu itu, saya memiliki modem Air Flash SX0301. Walaupun modem tersebut bisa dibilang sangat tangguh, tapi itu hanya berlaku untuk Windows saja. Bagi saya yang pemula dalam Linux waktu itu, terasa sangat frustasi sekali dengan tidak adanya dukungan dari perusahaan Air Flash terhadap Linux. Yang menjadi pertanyaan besar saya waktu itu, apa iya perusahaan besar sekelas Air Flash, tidak memiliki programer yang mahir untuk Linux? Atau, apakah mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar programer agar modem buatannya itu bisa berjalan normal di Linux? Saya merasa kesal dengan tidak adanya dukungan dari mereka terhadap saya yang menggunakan Linux. Akhirnya modem tersebut kini hanya menjadi onggokan sampah.


Begitu juga dengan modem lainnya, Venus VT-50. Modem ini lebih parah malah dari Air Flash SX0301 yang masih bisa dioprek dengan mantra ajaib. Saat melakukan mantra-mantra ajaib, modem ini tidak bisa terdeteksi sama sekali. Dan juga, modem yang dipinjami dari Ceria (belum tahu tipenya apa). Modem ini sangat sekali tidak mendukung terhadap Linux. Saat mengetikkan mantra ajaib semisal lsusb, malah terminal jadi macet. Pertanyaan saya kepada perusahaan Venus dan Ceria, apakah mereka terlalu gaptek untuk memberikan terhadap pengguna Linux. What the hell.

Setelah kini sukses menjauhi modem yang tidak mendukung Linux, kini masalahnya yang saya temui adalah kartu jaringan yang tidak mendukung Linux semisal Broadcom. Andai kernel Linux tidak dikembangkan oleh para Hacker semisal om Linus Torvalds, mungkin kartu jaringan Broadcom tidak akan pernah bisa dipakai untuk tersambung jaringan wireless. Apakah mereka para programmer yang bekerja di Broadcom terlalu bodoh dan tidak mengerti apa itu Linux, sehingga saya tidak mendapat dukungan dari mereka.

Sekarang saya ingin mengeluh tentang printer canon ip 2770i yang saya miliki. Saat saya ingin mencetak dokumen, seringkali saya kebingungan. Permasalahannya adalah, Canon tidak menyediakan aplikasi untuk manajemen dokumen yang akan dicetak. Masih mending kalau cuma tidak bisa membatalkan dokumen yang akan dicetak, lha ini sampai tidak ada pemberitahuan tentang error yang terjadi pada printer saya, misalnya error 5200 atau error 5800, misalnya error karena hanya satu cartridge yang terpasang, misalnya error karena tinta hampir habis. Saya merasa dikucilkan sekali oleh perusahaan besar dunia sekelas Canon, seolah-olah para pengguna Linux itu minoritas yang tidak ada artinya. Tapi tak mengapa, toh andai semua pengguna Linux di dunia ini menjauhi produk Canon, mereka tidak akan bangkrut. Saya merasa dukungan yang diberikan oleh Canon masih terasa kurang, dukungan yang saya inginkan dari mereka bukan cuma sekedar agar printer Canon terdeteksi di Linux, tapi saya juga ingin agar Canon yang saya gunakan ada aplikasi yang bisa memberitahu saya saat printer mengalami gangguan. saya ingin sekali membatalkan dokumen yang saya cetak, sama seperti di Windows.

Mungkin artikel ini terasa kasar dan tidak menghargai mereka para perusahaan hardware di atas. Namun saya tidak bermaksud untuk menghina atau mencaci-maki mereka semua. Saya hanya ingin mereka memberikan kepada saya yang hanya pengguna biasa, bukan seorang programer atau hacker yang bisa membuat hardware yang saya beli dari mereka bisa berfungsi di Linux. Tidak masalah ada di antara pembaca selaian mengatakan saya terlalu ambisius dengan Linux, yang saya inginkan adalah dukungan dari mereka kepada saya, karena hardware yang saya dapatkan itu dengan membeli, bukan hasil mengambil dari tempat sampah. Tentunya dengan membeli hardware, kita juga akan mendapatkan dukungan, itu bukanlah rahasia lagi di mata umum.

Saya ingin mengajak para pengguna Linux, di manapun berada untuk mendukung Linux. Dukungan yang diberikan tidaklah harus dengan ikut menjadi programer dan mengembangkan aplikasi yang bisa berjalan di Linux, tapi mulailah membeli hardware yang ramah Linux dan menjauhi hardware yang tidak ramah Linux. Lalu, bagaimana caranya kita bisa tahu hardware tersebut ramah Linux atau tidak? itu gampang, tinggal kita tanya ke toko tempat kita membeli hardware tersebut. Andai toko tersebut tidak mengerti sama sekali dengan Linux, pertanyaan yang kita ajukan kepada mereka akan membuat mereka mau belajar lagi. Toh sudah sepantasnya kita juga mendapat pelayanan dari toko tersebut. Lalu, bagaimana kalau toko tersebut tidak mau belajar tentang Linux? gampang, toko lain juga masih banyak kok. :)

Dukungan kedua yang bisa kita lakukan adalah dengan tidak membeli hardware atau software yang tidak ramah Linux. Mau tidak mau, kalau penjualan mereka sepi karena para pengguna Linux tidak ada yang membeli hardware atau software ciptaan mereka. Saya juga tidak mau kalah dengan om Linus Torvalds yang mengucapkan kata Fuck You Nvidia karena saking marahnya beliau terhadap tertutupnya mereka terhadap Linux.

Artikel ini hanya ingin mengajak pembaca untuk lebih terbuka dengan teknologi, saya bukanlah orang tipe ambisius. Kalau Anda seorang pengguna Windows, dan beranggapan bahwa saya mendewakan Linux, mungkin Anda lah yang mendewakan Windows. Kalau kita mendapatkan sebuah hardware dengan cara membeli, lalu kenapa kita harus malu untuk meminta dukungan dari perusahaan hardware tersebut?

2 komentar:

Sapto mengatakan...

Curhat ni yee, tulisan yang bagus ... :)
Menurut saya hidup adalah pilihan ...
Segala sesuatu yang kita pilih ada kebaikan dan kekurangannya, termasuk pilihan aplikasi dan sistem operasi yang kita pasang di komputer kita.
Saya pribadi awalnya menyukai linux karena keunikan tampilannya (KDE, Gnome, WindowMaker, Enlightenment dll). Setelah beberapa tahun menggunakannya saya memutuskan komputer saya full 100% linux, setelah sering mengalami kerumitan dengan virus di windows, malware, format ulang dll. Karena ternyata semua aplikasi yang saya butuhkan ternyata sudah ada di linux, kecuali animasi 2D (flash). Masalah hardware, awalnya memang bermasalah, tapi selanjutnya disikapi dengan hanya membeli hardware yang sudah didukung oleh linux.

Akbar Bahaulloh mengatakan...

iya Pak,,, cuma sekedar curhat...
sebenarnya bukan linuxnya yang mendukung hardware... tapi hardware yang mendukung linux Pak..
jangan mau kalah sama Pak Linus Torlvald yang bersuara keras menantang Nvidia. :)