Sabtu, 05 November 2011

Ibu Rangkap Tiga


“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbakti kepada ibu bapaknya. Ibunya telahh mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah, dan menyapihnya dalam keadaan dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kamu kembali” (Luqman:14)
Ayat di atas menjadi ajaran moral dalam menghormati kedua orang tua. Seorang ibu mengandung lalu menyusui anak-anaknya, dua fungsi yang dirangkap oleh satu ibu. Tetapi, Islam juga mengakui pemisahan dari fungsi ganda tersebut, yakni bayi disusui oleh ibu lain. Ada hukum larangan untuk menikah dengan saudara sepersusuan. Rasulullah SAW. juga memberi contoh bagaimana menghormati ibu susuan Beliau, Halimatus Sa'diyah dan saudara sepersusuannya, Hamzah bin Abdul Muthalib.

Fungsi ganda tersebut berjalan selama 14 abad lebih, Sampai akhir abad ke 20, ketika ilmu kedokteran berhasil merealisasikan 'bayi tabung'. Louis Brown, adalah bayi tabung pertama yang lahir di Inggris tanggal 25 Juli 1978. Bibit sperma dari bapak yang membuahi ovum dari ibu – baik  secara alamiah (in vivo) atau pun dicampur di laboratorium (in vitro) – sampai menjadi janin 'dititipkan' ke dalam kandungan wanita lain sampai melahirkan. Hal ini menimbulkan tiga fungsi dari ibu:
1.      ibu genetika, yakni pemilik dari telur/ ovum
2.      ibu kandung, yakni yang menyediakan rahimnya untuk janin selama masa kandungan dan kemudian melahirkan
3.      ibu susuan, yakni wanita yang menyusui

Jadi, sekarang seorang anak bisa memiliki ibu rangkap tiga. Sebagaimana fungsi ibu susuan yang bisa oleh wanita mana saja, fungsi ibu kandung titipan pun bisa juga dilakukan oleh pihak mana saja – walaupun ditipkan di perut neneknya. Hal ini pernah terjadi, pada tahun 1991 Arlette Schwitzer menyediakan perutnya bagi sel-sel telur milik putrinya yang telah dibuahi oleh suaminya sampai melahirkan cucunya yang kembar. Nenek merangkap ibu kandung. Barangkali inilah penjelasan dari sabda Nabi SAW ketika ditanya oleh seorang sahabat. “ya Rasulullah, kepada siapa siapa aku harus berbakti?” Beliau menjawab: “Ibumu” lalu “ibumu”, lalu “ibumu.” tiga kali Beliau menyebut ibu, baru kemudian Beliau menyebut “bapakmu”.

Selama ini, hadits tadi dianggap menunjukkan keutamaan ibu tiga kali lipat dari bapak dalam tujuan bakti seorang anak kepada orang tuanya. Tetapi ilmu sains dan teknologi berhasil menguak rahasia tersembunyi dari hadits tersebut. Kini hadits tersebut bisa diartikan: berbaktilah kepada ibu genetikamu, ibu kandungmu, dan ibu susuanmu. Lalu, apa fungsi dari seorang bapak bagi anak? Selama ini bapak secara konvensional bertugas keluar: mencari nafkah, melindungi dari musuh, menjadi kepala keluarga, dst. Tetapi teknologi lagi-lagi membuka dimensi baru. Fakultas Kedokteran George Washington University pada tahun 1984 berhasil melakukan suatu hal yang fantastis. Telur simpanse betina yang sudah dibuahi ditanama di dalam perut simpanse jantan lainnya. Setelah beberapa bulan, simpanse jantan itu melahirkan bayi simpanse sehat melaui operasi caesar.
Sangat besar kemungkinan, bagi seorang pria untuk mengandung dan melahirkan seorang anak. Jadi, fungsi mengandung pun bisa dijalankan oleh bapak juga. Maka, istilah bapak kandung pun akan memiliki arti yang sebenarnya. Ketika si anak benar-benar dikandung dan dilahirkan dengan cara operasi caesar dari perut bapaknya, ia wajib berbakti kepada bapak yang melahirkannya itu. Persentase pria bersedia hamil memang kecil, namun tetap masuk akal dan bisa mencapai 1:3, sesuai dengan perbandingan sabda Rasullah SAW : ibumu, ibumu, ibumu, baru bapakmu.
Kelak, ketika wanita-wanita karir menolak hamil dan isu kesetaraan gender makin mencuat, pasangan suami istri bisa sepakat bergilir fungsi: bergilir bekerja, bergilir memasak, bergilir mendidik anak, dan bergilir hamil. Lagi pula tidak ada dalil atau ketentuan dari Al-Quran dan hadits mungkin saja sudah memberi aba-aba tentang hal tersebut – hanya saja kita kurang peka memahaminya. Apabila kita sering memikirkan tentang sinyalemen-sinyalemen perkembangan sains dan teknologi pada Al-Quran dan Hadits, kita tidak akan terkaget-kaget setiap kali ada penemuan baru yang sangat kontroversial. (Abe)

l    Artikel ini ditulis dengan menggunakan OpenOffice 3.2.0 pada Linux BlankOn Ombilin

Tidak ada komentar: