“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbakti kepada ibu bapaknya.
Ibunya telahh mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah, dan
menyapihnya dalam keadaan dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kamu kembali” (Luqman:14)
Ayat
di atas menjadi ajaran moral dalam menghormati kedua orang tua. Seorang ibu
mengandung lalu menyusui anak-anaknya, dua fungsi yang dirangkap oleh satu ibu.
Tetapi, Islam juga mengakui pemisahan dari fungsi ganda tersebut, yakni bayi
disusui oleh ibu lain. Ada hukum larangan untuk menikah dengan saudara
sepersusuan. Rasulullah SAW. juga memberi contoh bagaimana menghormati ibu
susuan Beliau, Halimatus Sa'diyah dan saudara sepersusuannya, Hamzah bin Abdul
Muthalib.
Fungsi
ganda tersebut berjalan selama 14 abad lebih, Sampai akhir abad ke 20, ketika
ilmu kedokteran berhasil merealisasikan 'bayi tabung'. Louis Brown, adalah bayi
tabung pertama yang lahir di Inggris tanggal 25 Juli 1978. Bibit sperma dari
bapak yang membuahi ovum dari ibu – baik
secara alamiah (in vivo) atau pun dicampur di laboratorium (in
vitro) – sampai menjadi janin 'dititipkan' ke dalam kandungan wanita lain
sampai melahirkan. Hal ini menimbulkan tiga fungsi dari ibu:
1.
ibu genetika, yakni pemilik dari
telur/ ovum
2.
ibu kandung, yakni yang
menyediakan rahimnya untuk janin selama masa kandungan dan kemudian melahirkan
3.
ibu susuan, yakni wanita yang
menyusui
Jadi, sekarang seorang anak bisa memiliki ibu rangkap tiga. Sebagaimana
fungsi ibu susuan yang bisa oleh wanita mana saja, fungsi ibu kandung titipan
pun bisa juga dilakukan oleh pihak mana saja – walaupun ditipkan di perut
neneknya. Hal ini pernah terjadi, pada tahun 1991 Arlette Schwitzer menyediakan
perutnya bagi sel-sel telur milik putrinya yang telah dibuahi oleh suaminya
sampai melahirkan cucunya yang kembar. Nenek merangkap ibu kandung. Barangkali
inilah penjelasan dari sabda Nabi SAW ketika ditanya oleh seorang sahabat. “ya
Rasulullah, kepada siapa siapa aku harus berbakti?” Beliau menjawab: “Ibumu”
lalu “ibumu”, lalu “ibumu.” tiga kali Beliau menyebut ibu,
baru kemudian Beliau menyebut “bapakmu”.
Selama ini, hadits tadi dianggap menunjukkan keutamaan ibu tiga kali
lipat dari bapak dalam tujuan bakti seorang anak kepada orang tuanya. Tetapi
ilmu sains dan teknologi berhasil menguak rahasia tersembunyi dari hadits
tersebut. Kini hadits tersebut bisa diartikan: berbaktilah kepada ibu
genetikamu, ibu kandungmu, dan ibu susuanmu. Lalu, apa fungsi dari seorang
bapak bagi anak? Selama ini bapak secara konvensional bertugas keluar: mencari
nafkah, melindungi dari musuh, menjadi kepala keluarga, dst. Tetapi teknologi
lagi-lagi membuka dimensi baru. Fakultas Kedokteran George Washington
University pada tahun 1984 berhasil melakukan suatu hal yang fantastis. Telur
simpanse betina yang sudah dibuahi ditanama di dalam perut simpanse jantan
lainnya. Setelah beberapa bulan, simpanse jantan itu melahirkan bayi simpanse
sehat melaui operasi caesar.
Sangat besar kemungkinan, bagi seorang pria untuk mengandung dan melahirkan
seorang anak. Jadi, fungsi mengandung pun bisa dijalankan oleh bapak juga.
Maka, istilah bapak kandung pun akan memiliki arti yang sebenarnya. Ketika si
anak benar-benar dikandung dan dilahirkan dengan cara operasi caesar dari perut
bapaknya, ia wajib berbakti kepada bapak yang melahirkannya itu. Persentase
pria bersedia hamil memang kecil, namun tetap masuk akal dan bisa mencapai 1:3,
sesuai dengan perbandingan sabda Rasullah SAW : ibumu, ibumu, ibumu, baru
bapakmu.
Kelak, ketika wanita-wanita karir menolak hamil dan isu kesetaraan
gender makin mencuat, pasangan suami istri bisa sepakat bergilir fungsi:
bergilir bekerja, bergilir memasak, bergilir mendidik anak, dan bergilir hamil.
Lagi pula tidak ada dalil atau ketentuan dari Al-Quran dan hadits mungkin saja
sudah memberi aba-aba tentang hal tersebut – hanya saja kita kurang peka
memahaminya. Apabila kita sering memikirkan tentang sinyalemen-sinyalemen
perkembangan sains dan teknologi pada Al-Quran dan Hadits, kita tidak akan
terkaget-kaget setiap kali ada penemuan baru yang sangat kontroversial. (Abe)
l Artikel ini ditulis dengan menggunakan OpenOffice 3.2.0 pada Linux
BlankOn Ombilin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar