Senin, 06 Juni 2011

Apa yang terjadi di Bumi Nusantara sejak zaman prasejarah hingga 500 Masehi?

Apa yang terjadi di Bumi Nusantara sejak zaman prasejarah hingga 500 Masehi?

Dibandingkan peradaban lain, catatan sejarah di Bumi Nusantara sebelum 1 Masehi sungguh minim, entah kenapa.

Saran, buku yang layak dibaca:
1. "Sangiran Menjawab Dunia" karya Harry Widianto dan Harry Truman Simanjuntak.

Catatan: Kejadian yang tertua ada di urutan paling bawah.


78 M: Nusantara memasui Zaman Caka (Saka). Pengenalan pada bahasa Sanskerta dan aksara Palawa oleh Pangeran Aji Saka asal Hindustan. Sistem tulis Dewanagari bahasa
Sanskerta juga dipergunakan, sebagaimana tertunjuk pada ukiran huruf kuno batu dan perunggu (paracasthies) yang telah digali. Bahasa dan aksara tersebut diadopsi dan disebutkan bahasa Kawi yang mencakupi kosakata dan peribahasa diasalkan pada bahasa Jawa. Permulaan kerajaan dengan nafas Hindu sekaligus permulaan metode perhitungan Tahun Jawa.

1 M: Wiilayah Nusantara sudah ramai dengan lalu lintas perdagangan. Di Maluku Utara di temukan koin Cina yang dipakai sebagai bekal kubur dengan penanggalan 2300 tahun yang lalu. Di Sembiran dan Pacung, Bali juga ditemukan gerabah India bertulisan aksara Brahmi berusia sekitar awal abad Masehi.

5.000 SM:  Wilayah Nusantara diramaikan oleh pendatang Indo-Aria dan Dravidia, Cina, Mongol dan lainnya. Rumpun beraneka ragam etnik itu saling membau dengan Orang Negrito. Coraknya menyelang-nyelingkan dari satu daerah ke yang lain.

6.000 SM: Sekira 6.000 SM, terjadi igrasi besar-besaran dari Formosa (Taiwan) ke berbagai wilayah yang membentang antara Madagaskar hingga Eastern Island (Pasifik), Filipina, Nusantara hingga Selandia Baru. Mereka sebelumnya berasal dari Yunan. Mereka adalah para penutur bahasa Austronesia, induk dari bahasa Indonesia. Mungkin mereka keturunan Homo sapiens arkaik yang keluar Afrika 200.000 tahun lalu, kini berjuluk Aborigin Taiwan. Di Taiwan, keturunan yang masih tersisa kini berjumlah sekira 499,500 orang.

Mereka inilah yang disebut sebagai leluhur pelaut-pelaut ulung. Migrasi terjadi ketika geomorfologi Bumi sudah seperti sekarang ini. Jadi mereka menggunakan sarana transportasi air (rakit, kemudian berkembang menjadi perahu cadik). Sementara persebaran awal dari Afrika terjadi ketika Bumi masih terbentuk jembatan-jembatan darat pada Zaman Es. Beberapa daratan masih menyatu.

8.000 SM: Orang Negrito diperkirakan telah menghuni Kepulauan Nusantara, kemudian dinamai sebagai penduduk asli. Mereka tinggal di dalam gua  dan mata pencaharian mereka memburu binatang. Alat perburuan mereka dibuat dari batu (disebut sebagai Zaman Batu Pertengahan).

10.000 SM: Bumi memasuki Kala Holosen, prosesnya masih berlangsung sampai sekarang

11.000 SM: Berdasarkan temuan geologi, pernah terjadi banjir besar di seluruh permukaan Bumi. Hal ini dikarenakan terjadinya kenaikan permukaan laut, yang menandai berakhirnya Zaman Es. Laut naik setinggi 500 kaki, berlangsung selama bertahun-tahun. Banyak daratan tenggelam ke dasar lautan. Apakah banjir besar itu juga melanda wilayah Nusantara?

18,000 SM: Homo floresiensis alias manusia hobbit mendiami Pulau Flores, Indonesia.

100.00 SM Permulaan Zaman Batu (Stone Age). Zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik). Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa Paleolitikum, Mesolitikum, Megalithikum dan Neolitikum, yang masing-masing dipilah-pilah lagi lebih jauh.

1.700.000 SM: Pada awalnya berwujud lautan luas, lalu muncul daratan. Kemudian Bumi Nusantara terpecah-pecah menjadi kepulauan, terjadi pada Kala Pleistosen. Wilayah yang sebelumnya tersambung dengan benua Asia, lalu terpisah tatkala terjadi air laut pasang disebabkan pencairan es  di arah utara benua Eropa dan Amerika.

1.800.00 SM: Bumi memasuki zaman Pleistocene, zaman es dengan permukaan air laut di bawah 100m sampai 150m, jika dibandingkan keadaan saat ini. Ketika itu Selat Malaka, Selat Karimata, Selat Sunda dan Laut Jawa, masih berupa daratan, yang menyatukan Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan Semenanjung Malaya. Daratan yang luas ini, sebagian ahli geologi menyebutnya sebagai Sunda Land (Dataran Sunda) dan Dataran Sahul.

2.000.000 SM: Manusia purba hidup di Pulau Jawa, Mereka turun-temurun tinggal di sana, sejak 2 juta SM hingga 200.000 SM. Mereka hidup di kala Pliosen akhir hingga akhir Pleistosen tengah. Fosil Homo erectus ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1891 di desa Trinil, tepi Bengawan Solo, Jawa Tengah. Manusia purba ini diperkirakan sebagai penghuni yang paling awal mukim di Pulau Jawa. Nama Pithecanthropus erectus berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri.

2.000.000 SM: Fosil nenek moyang manusia pertama, Homo erectus ("Manusia Jawa") hidup di Sangiran, Pulau Jawa. Ditemukan pada 1934 oleh antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald. Juga ditemukan sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil Meganthropus palaeojavanicus.

4.000.000 SM: Wilayah Nusantara diperkirakan sudah ada pada zaman Pleistocene. Pada masa itu muncul makhluk hidup jenis Homonid, atau Early Man. Kala itu wilayah Nusantara menyambung jadi satu dengan daratan Asia.

Tidak ada komentar: