Minggu, 11 November 2012

Generasi Galau : Masih Bingung dalam Memilih Distro

Artikel ini, sengaja saya buat untuk mereka yang masih galau dalam memilih distribusi GNU/Linux. Artikel ini sengaja saya buat karena banyak sekali teman saya yang masih suka memakai distro linux asal-asalan. Ada yang kegiatannya sehari-hari make komputer cuma buat facebookan sama twitteran, eh malah make distro Backtrack. Katanya biar keliatan seperti Hacker beneran, eh malah belum bisa nginstal codec. walah :D

Banyak pilihan distribusi atau distro Linux besar dan popular yang tersedia untuk Anda. Sepuluh distro Linux terlaris versi Distrowatch.com adalah Mint, Mageia, Ubuntu, Fedora, openSUSE, Debian, Arch, PCLinuxOS, Zorin, dan CentOS. Distro lainnya pun belum tentu kalah bagus, dan kalah popular dari ke-sepuluh distro tersebut. Namun, jika Anda masih bingung memilih distro, ulasan Distrowatch dapat menjadi bahan pertimbangan.

Sebagian distro merupakan turunan atau hasil modifikasi dari distro lain, misalnya Linux Mint yang diturunkan dari Ubuntu, PCLinuxOS turunan Mandriva, CentOS turunan RedHat, dan IGN yang diturunkan dari Fedora. Ubuntu telah memiliki banyak turunan, salah satunya yang masuk sepuluh besar distro versi Distrowatch adalah Mint. Ubuntu yang awalnya menyertakan desktop GNOME, juga memiliki varian berdasarkan desktop yang disertakan, yakni Kubuntu untuk KDE, Xubuntu untuk XFCE, dan Ubuntu Server yang tanpa aplikasi desktop. Turunan Ubuntu lainnya adalah Ubuntu Netbook Remix untuk pengguna netbook, BlankOn untuk pengguna Linux di Indonesia, Ubuntu Studio untuk multimedia, khususnya studio musik dan radio.

Linux Mint merupakan salah satu distro terpopuler sampai sekarang, bahkan mengalahkan induknya sendiri yakni Ubuntu. Walaupun dibuat oleh komunitas, Linux Mint mampu mengalahkan kepopuleran dari Ubuntu yang dibuat oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan Linux Mint dibuat dengan berbagai kemudahan untuk pengguna awam. Salah satu kemudahan tersebut adalah tersedianya codec secara langsung tidak seperti Ubuntu (ini dikarenakan codec tidak dapat digunakan secara bebas oleh perusahaan komersil sekelas Cannonical, tetapi tidak untuk komunitas atau perseorangan). Begitu juga dengan tampilan dari Linux Mint dengan menu yang berada di pojok kiri bawah, ini sangat memudahkan mereka yang ingin bermigrasi dari Windows ke Linux. Dalam urusan support atau dukungan, Linux Mint mempunyai dukungan yang luas. Lagipula, Linux Mint pun memiliki sistem yang sama dengan Ubuntu, jadi gak masalah kalau bertanya kepada komunitas Ubuntu. :P

Tentunya kami tidak bermaksud mendoktrin Anda untuk memilih Linux Mint. Masih ada kok distro Linux lainnya yang cocok untuk pemula dalam menggunakan Linux. Misalnya PCLinuxOS, Kororaa, Ubuntu, atau bahkan kalau mau lebih nasionalis bisa menggunakan BlankOn atau IGN Nusantara; semua distro tersebut merupakan distro Linux yang ditujukan untuk pemula. :)

oleh : Akbar Bahaulloh

Tidak ada komentar: