Onno W. Purbo
Tuntut jutaan US$ untuk pembajakan software oleh lima (5)
rekan toko komputer di Jakarta cukup membuat masyarakat komputer Indonesia
gundah. Apalagi, ini baru awal dari gerakan yang dilakukan oleh para pengacara
HAKI untuk membersihkan pembajakan software di Indonesia. Tahap selanjutnya
akan terus berkembang ke perkantoran swasta, perkantoran pemerintah, lembaga
kursus komputer dll. terutama yang di untungkan oleh effisiensi produktifitas
karena software bajakan yang digunakan. Perkantoran yang mensyaratkan kefasihan
penggunaan Windows bagi karyawannya, harus berfikir dua tiga kali untuk memaksakan
persyaratan tersebut jika mereka sendiri membajak softwarenya.
Saya sebagai bangsa Indonesia sebetulnya cukup malu
menyandang predikat bangsa yang termasuk rangking sepuluh (10) besar di dunia
dalam pembajakan software. Adalah wajar jika pembrantasan pembajakan software
dilakukan secara hukum yang adil & bijaksana antara pihak yang terbajak
& pihak pembajak, tidak semena-mena menggunakan kerangka yang digunakan di
luar negeri saja. Akan tetapi, adalah tidak baik untuk menegosiasi, meminta keringanan,
mengemis kepada produsen software yang dibajak agar Indonesia di ampuni – saya
masih yakin Indonesia bukanlah bangsa pengemis & pencuri.
Adakah alternatif bagi kita yang sudah terbiasa dengan
Windows? Jawaban singkatnya ADA. Bahkan sebagian besar dapat diperoleh secara
gratis di Internet. Salah satu yang paling hot di dunia sebagai alternatif
perangkat lunak di komputer gratisan ini adalah Linux.
Tidak kenal maka tidak
sayang, begitu kata pepatah. Tampilan Xwindows pada Linux sangat user friendly
& tidak berbeda jauh dengan Windows. Memang ada beberapa Desktop
Environment di Linux, salah satu yang menjadi favourite adalah Kool Desktop
Environment (KDE).
Bagi anda yang belum pernah sama sekali menggunakan Linux
& KDE-nya maka akan membutuhkan kira-kira beberapa jam untuk memfamiliarkan
diri anda dengan lingkungan yang baru ini. Memang masalah terbesar bukan di
proses familiarisasi-nya, akan tetapi di nyali untuk berubah dari satu
kebiasaan ke kebiasaan yang lain. Persis seperti pada waktu kita ingin
berpindah dari WordStar ke WordPerfect hingga akhirnya ke MSWord. Sering kali
membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengumpulkan nyali untuk pindah ke
sistem operasi yang sama sekali baru ini. Jika kemauan untuk pindah cukup kuat,
maka tidak terlalu sukar sebetulnya untuk berganti haluan ke sistem operasi
Linux.
Apakah Linux?
Linux
pada dasarnya adalah sistem operasi seperti Windows & DOS yang beroperasi
di PC. Seperti juga Windows yang mempunyai banyak versi ada Windows 3.11, 3.12,
95, 98, Millenium Edition, NT, 2000 dll. Di Linux kita mengenal banyak sekali
distribusi Linux dengan berbagai versinya ada Caldera, SuSE, Mandrake, Best
Linux, Easy Linux dan RedHat http://www.redhat.com
yang merupakan distribusi Linux terbesar di Indonesia.
Secara hukum perbedaan fundamental antara Windows &
Linux di Hak Cipta-nya. Adalah ilegal mengcopy / membajak CD Microsoft apalagi
diperdagangkan. Sebaliknya, Linux bebas / gratis bisa diperoleh di internet,
dapat dicopy ke CD dengan bebas, tanpa ada konsekuensi pelanggaran terhadap
hukum. Karena Linux memang menggunakan hak cipta publik yang dikenal sebagai
GNU Public License (GPL) yang bisa dibaca di http://www.gnu.org.
Prinsip dasar GPL berbeda dengan hak cipta yang biasa digunakan oleh banyak
orang termasuk pengguna UU Hak Cipta Indonesia. GPL pada dasarnya berusaha
memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi si pencipta perangkat lunak untuk
mengembangkan kreasi perangkatnya dan menyebarkannya secara bebas di publik.
Tentunya dalam penggunaan GPL ini kita masih di ikat dengan norma, nilai dan
etika – misalnya tidak etis jika kita mengambil software GPL kemudian
mengemasnya menjadi sebuah software lain dan mengaku-ngaku bahwa software
tersebut adalah buatan kita.
Dengan menggunakan lisensi GPL Linux dapat digunakan
secara gratis di seluruh dunia, bahkan source code (listing program) Linux
terbuka dan dapat diperoleh secara gratis di Internet tanpa dikategorikan
membajak.
Bagi sebagian besar orang Indonesia mungkin mahal untuk
mengambil Linux di Internet karena biaya telkom yang mahal. CD Linux menjadi
alternatif & bisa diperoleh di toko komputer dalam banyak versi yang di
jual seharga Rp. 20-30.000 / CD. Biasanya untuk instalasi minimal cukup
menggunakan satu (1) buah CD saja, akan tetapi jika kita menginginkan untuk
bereksperimen dan mengembangkan banyak hal dengan Linux ada baiknya membeli
beberapa CD Linux yang berlainan.
Berbeda dengan Windows / DOS yang di buat oleh Microsoft
saja, berbagai distribusi Linux dikembangkan oleh banyak kelompok orang /
perusahaan yang saling tolong menolong. Proses gotong royong menjadi mungkin
karena semua program / source code Linux dapat dilihat secara terbuka (Open Source),
sehingga seorang programmer dapat mengembangkan / memperbaiki Linux menjadi
lebih baik . Akibatnya, programmer Linux
akan lebih cepat pandai & terbukti bahwa bangsa ini berhasil di pandaikan
oleh Open Source dengan keberhasilan pembuatan distribusi Linux berbahasa
Indonesia Trustix Merdeka http://merdeka.trustix.co.id
yang di motori oleh I Made Wiryana & kakak-nya Wayan. Sebagian software
berbasis Linux yang dikembangkan rekan-rekan Indonesia lainnya dapat di lihat
di http://i18n.linux.or.id.
Gila-nya semua ini berhasil di lakukan tanpa banyak campur tangan pemerintah
dengan INPRES IT Berbahasa Indonesia-nya, maupun tanpa utangan Bank Dunia, ADB
maupun IMF.
Aplikasi di Linux
Windows cukup kalah telak di aplikasi server terutama
untuk Internet, aplikasi Webserver, proxy server, firewall, mail server, Samba,
routing IPv6 dll cukup kompleks dan memposisikan Linux cukup maju dari Windows.
Pada aplikasi server umumnya X-Windows tidak lagi digunakan di Linux, oleh
karena itu Linux biasanya lebih hemat resources (memory & harddisk) di
bandingkan Windows. Hal ini sangat masuk akal, karena basis Linux yang dari
awalnya memang tumbuh di Internet.
Sialnya Linux kalah cukup telak dari Windows untuk
aplikasi Office-nya, saya harus mengakui bahwa Microsoft Office termasuk tool
yang sangat enak untuk bekerja di PC untuk menyiapkan presentasi, tulisan,
laporan, agenda dll. Salah satu tool produktifitas kantor yang paling beken di
Linux adalah StarOffice dari Sun Microsystem yang dapat berjalan bukan hanya di
Linux tapi juga di Windows. StarOffice mempunyai modul untuk pemrosesan kata,
perhitungan maupun untuk presentasi seperti Microsoft Office. Gilanya, StarOffice
bisa diperoleh secara cuma-cuma karena lisensi yang digunakan adalah GPL.
Tentunya masih banyak lagi tool yang bisa meningkatkan produktifitas kita di
atas Linux seperti Abiword, Lyx, Maxwell,Ted, tk_Brief & Papyrus untuk
melakukan pemrosesan kata. Untuk membantu perhitungan seperti yang dilakukan
oleh Microsoft Excel program seperti Abacus, abs, Wingz, Xess & xxl di
Linux dapat digunakan. Untuk presentasi maka Impress & Magic Point dapat
digunakan.
Komunitas Linux di Indonesia
Salah satu kelebihan utama Linux adalah dukungan dari
komunitas Linux yang tersebar dalam berbagai mailing list / tempat diskusi
melalui e-mail di Internet. Melalui mailing list tersebut seseorang yang
mengalami kesulitan dalam menggunakan Linux akan dapat dengan mudah memperoleh
bantuan dari orang yang lain. Prinsip gotong royong terasa sangat kuat di
komunitas penguna Linux. Tempat mangkal para pengguna Linux di Indonesia
terletak di http://www.linux.or.id, tentunya masih ada tempat
mangkal lainnya adapun tempat diskusi mereka cukup banyak dan dapat di
subscribe menggunakan e-mail seperti di linux-setup@linux.or.id
(tempat nongkrong newbie, membahas instalasi dsb.), linux-admin@linux.or.id
(administrasi sistem, network, users, groups), linux-aktivis@linux.or.id
(diskusi mengenai keorganisasian Linux Indonesia dan pemasyarakatan Linux)
& kursus-linux@egroups.com (tempat kursus Linux virtual
di Internet). Komunitas Linux secara saweran juga menerbitkan majalah Infolinux
(http://www.infolinux.or.id)
yang biasanya di sertakan CD setiap penerbitannya yang selalu laku keras.
Buku & Ilmu Linux gratisan
Informasi tentang berbagai teknik jaringan Internet
merupakan komoditas yang sangat langka bagi sebagian besar masyarakat IT di
Indonesia. Memang harus di akui bahwa pada hari ini karena akses ke Internet
masih sangat sulit terutama di daerah, maka buku cetak maupun majalah masih
merupakan alternatif solusi yang paling baik untuk penetrasi informasi &
pengetahuan ke berbagai daerah. Karena ternyata informasi / pengetahuan yang
berharga sekitar Rp. 12-15 ribu / buku ternyata masih di rasakan murah &
cukup wajar lah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Bagi
kita yang memiliki akses Internet, maka sebetulnya sebagian besar ilmu &
pengetahuan tentang jaringan Internet dapat diperoleh secara cuma-cuma.
Alhamdullillah, pada saat ini banyak rekan-rekan Open Source yang menyebarkan
ilmu-nya secara gratis (cuma-cuma) di Internet. Format yang digunakan umumnya
PDF yang bisa dibaca menggunakan Acrobat Reader yang bisa di ambil gratis di
Internet juga. Sebagian dari buku tersebut dapat diperoleh juga di toko buku
karena sebagian besar penulis Open Source tersebut juga meminta kepada penerbit
untuk menerbitkannya dalam bentuk buku cetak untuk menembus masyarakat yang
tidak memiliki akses yang terlalu baik ke Internet.
Bagi
rekan-rekan yang memiliki akses ke Internet akan membutuhkan waktu minimal
sekitar 2-3 jam untuk mengambil berapa buku terpenting untuk mengerti tentang
Linux ini. Ada beberapa tempat yang dapat saya usulkan untuk mengambil buku-buku
tersebut. Tempat yang mungkin perlu di lihat paling awal adalah:
Team PANDU yang di motori oleh I Made Wiryana harus di
akui merupakan motor utama pergerakan Linux di Indonesia. Beberapa buku Linux
termasuk tutorial Linux-nya yang sangat membantu dapat di ambil secara
cuma-cuma tanpa melanggar HAKI. Buku-buku yang sifat tutorial sebagian
merupakan bagian dari aktifitas Open Source Campus Agreement (OSCA) untuk
membuka wawasan siswa / mahasiswa Indonesia akan Linux, seperti:
- Tutorial Pelatihan
Administrasi Jaringan Linux oleh Andi, Afri & Wisesa.
- Tutorial Pelatihan Administrasi
Sistem Linux oleh Andi, Afri & Wisesa.
- Tutorial Pelatihan Linux
Dasar oleh Andi, Afri & Wisesa.
- SQL dengan Postgress oleh
Owo Sugiana.
- GnuPlot untuk Orang Lugu
oleh Abe Susanto & Wayan Wardana.
- Dan masih banyak lagi.
Bagi pembaca yang masih penasaran, saya sangat sarankan
untuk memasuki situs Web dari berbagai aktifitas mendokumentasikan Linux,
seperti
- Linus Documentation Project
http://www.linuxdoc.org/guides.html
- Open Network Architecture http://www.openna.com
- The Open Source Writer
Guild http://www.oswg.org:8080/oswg
- RedHat Linux Documentation http://www.redhat.com/linux_docs.html
Beberapa
buku menarik yang bisa di download secara utuh dari Internet, antara lain
adalah:
- Linux From Scratch oleh
Gerard Beekmans
- Linux Installation
Strategies oleh Tobby Banerjee (bagi yang ingin memasang Linux &
Windows pada komputer yang sama).
- Linux Kernel Internals oleh
Tigran Aivazian
- Securing and Optimizing
Linux: RedHat Edition oleh Gerhard Mourani.
- The Linux Network
Administrator’s Guide: Second Edition oleh Olaf Kirch & Terry Dawson
(sekitar 500+ halaman)
- Linux Administrator’s
Security Guide oleh Kurt Seifried.
- Linux Sistem Administration
Made Easy oleh Steven Framton.
- The Linux System
Administrator’s Guide oleh Lars Wirzenius & Joanna Oja
- Dan masih banyak sekali
lainnya.
Rata-rata setiap buku lebih dari 200-an halaman &
semua menjelaskan berbagai hal secara detail tentang Linux. Memang membutuhkan
waktu lumayan untuk mengambil buku-buku ini, tapi dengan ketelatenan – kita
bisa mengambil beberapa buku yang penting dalam waktu 2-3 jam-an. Sebaiknya
pengambilan buku dilakukan pada pukul 4-6 pagi pada waktu seluruh Intenet di
Indonesia masih lelap tertidur sehingga hubungan Internet sangat lancar.
Akhirnya …
Pada
akhirnya sebetulnya kita bisa bertanya ke diri sendiri, mengapa harus membajak?
Kalau alternatif software yang ada sebetulnya cukup banyak bahkan dapat
diperoleh dengan murah tanpa perlu membajak & bahkan menjadikan kita pandai
dan membangun industri software dalam negeri dengan Open Source-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar