Minggu, 23 Januari 2011

Indonesia Butuh Pemuda Berkarakter Pekerja Keras

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, EE Mangindaan menyatakan, Indonesia sangat membutuhkan pemuda yang berkarakter pekerja keras, tidak gampang menyerah menghadapi berbagai tantangan serta tangguh berkompetisi secara profesional.
"Jadi, tidak cukup kita didik yang pintar-pintar, tetapi mudah menyerah. Harus lengkap, yakni tangguh bekerja dan tak gampang luntur semangat bertarungnya, juga harus profesional, cinta Tanah Air serta taqwa kepada Tuhan," tegasnya di Jakarta, Minggu.
Mantan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara dan Ketua Komisi II DPR RI tersebut menambahkan, salah satu kelemahan banyak anak muda belakangan ini ialah kurang mendapat tempaan mental untuk siap bertarung menghadapi situasi apa pun.
"Selain itu, ada kecenderungan masih tingginya keinginan untuk mencari-cari pekerjaan yang mayoritas menjadikan birokrasi pemerintahan sebagai target utama, padahal di luar lapangan itu, banyak sekali peluang kerja sangat bagus," kata jenderal purnawirawan berbintang tiga ini lagi.
Ernst Evert Mangindaan yang pernah menjadi Pangdam XV Cenderawasih ini pun meminta generasi muda agar jangan lagi menomorsatukan PNS sebagai tujuan utamanya bersekolah, tetapi bisa memunculkan sebanyak mungkin alternatif lain.
Dominasi Dunia Bisnis Sehari sebelumnya (Sabtu, 22/1), EE Mangindaan juga mengungkapkan hal ini, ketika didaulat berbicara pada Pesta Natal dan Tahun Baru dari Ikatan Kerukunan Keluarga Kawanua (IKK) Minahasa Selatan (Minsel) di Jakarta dan sekitarnya yang dihadiri seribuan orang, termasuk sejumlah anggota Parlemen, Birokrat, Wartawan, Buruh, Pengusaha, anggota TNI/Polri maupun warga beraneka latar lainnya.
Satu hal lagi, menurutnya, kebiasaan untuk mencari pekerjaan, bukannya berusaha menciptakan lapangan usaha sesuai karakter maupun talentanya, masih lebih mendominasi kalangan generasi muda kita.
Akibat situasi seperti itu, lanjutnya, tidak heran bila lapangan usaha di luar sektor pemerintahan didominasi oleh WNI keturunan yang memang punya daya juang tinggi di bidang tersebut.
"Mestinya, kita harus mampu keluar dari perangkap mentalitas bergantung kepada pekerjaan yang sudah disiapkan orang, terutama di sektor pemerintahan, melalui upaya sungguh-sungguh melatih anak-anak muda kita dengan proses sistemik sedemikian rupa, agar punya tekad, kemampuan serta kesanggupan menciptakan lapangan usaha sendiri," tandasnya.
EE Mangindaan berharap, semua pihak yang berkomitmen membina generasi muda, terutama para pendidik dan orangtua, juga institusi berkompeten, agar segeralah mengambil langkah terobosan membangun sekaligus menyiapkan generasi muda Indonesia lebih perkasa bagi kejayaan bangsa di masa depan
  • Antara

Tidak ada komentar: